Jumlah kematian yang diakibatkan oleh
penyakit Meningitis masih sulit diketahui, salah satunya karena disangka
sebagai infeksi penyakit lainnya. Namun, meningitis dapat dicegah asal mengenal
Faktor resikonya.
SEJARAH DI BERBAGAI NEGARA
Ilmuwan di zaman pre-renaissance sudah mengenalinya, namun belum berhasil mengetahui penyebabnya. Kasus kematian pertama di dunia dilaporkan terjadi di Jenewa, Swiss, tahun 1805. Setelahnya sejarah mencatat , epidemi meningitis pernah melanda Eropa, Amerika, dan Afrika, dan pada tahun 1905-1908 di Nigeria dan Ghana.
Tapi
yang terbesar adalah menyerang daerah subsahara Afrika (meningitis belt)
dari Senegal ke Ethiopia, pada tahun 1996-1997. Sekitar 250,000 orang tertular,
25,000 diantaranya meninggal. Epidemi seperti ini rentan terjadi pada musim
kemarau, dan dapat terjadi selama bertahun-tahun
.
3
FAKTOR UTAMA
Dokter Rahmat Hidayat Sp.S dari rumah sakit Kramat 128, Jakarta, mengatakan , meningitis disebabkan peradangan pada meninges (selaput otak). Peradangan ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun jamur . Tiga Faktor Utama ini masuk melaui darah , lalu berpindah ke dalam cairan otak.
Sebenarnya,
otak adalah organ yang cukup terlindungi sehingga sulit terinfeksi secara langsung.
Sehingga, kalau terjadi infeksi biasanya merupakan proses lanjutan dari infeksi
dibagian tubuh lain. Misalnya, infeksi paru menahun pada penderita TBC yang
tidak disembuhkan.
Meningitis
juga menyerang mereka yang kekebalan tubuhnya sedang lemah, seperti mereka yang
menderita lupus, HIV, dan kanker dalam masa kemoterapi.
GEJALA PENYAKIT MENINGITIS
PUSING DAN FOTOBIA
Jangan sepelekan dua hal ini. Apalagi bila anda terbiasa mengatasinya dengan minum obat bebas. Hati-hatilah bila pusing berjam-jam disertai kaku pada otot leher dan fotofobia ( sensitive terhadap cahaya). Karena keduanya adalah gejala khas meningitis.
Pada
beberapa orang, gejala lain dapat muncul , seperti demam, mual, muntah, susah
untuk bangun dari tidur, atau pingsan. Segera periksakan diri ke dokter
spesialis syaraf. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Bila timbul dugaan kuat, barulah dilakukan pemeriksaan cairan selaput otak
(lumbal punksi).
GIGI BERLUBANG, SINUSITIS, DIABETES
Gigi berlubang merupakan sarang berkumpulnya bakteri. Begitu pula infeksi rongga hidung( sinusitis). Sedangkan pada penderita diabetes, risiko menderita meningitis akan meningkat khususnya bila muncul luka terbuka.
Baik
gigi berlubang, sinusitis, maupun luka pada diabetes adalah kondisi yang rawan
infeksi bakteri. Bila dibiarkan , bakteri akan bisa bermigrasi ke otak,
sehingga menginfeksi selaput otak penyebab meningitis.
MENGANCAM JIWA
Terutama yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Anda perlu tahu, 5%-10% penderitanya meniggal hanya dalam waktu 24-48 jam setelah gejala muncul. Bakteri ini dengan cepat menyebabkan peradangan pada selaput otak yang menyebabkan kerusakan otak. Mereka yang bertahan hidup pun, 10-20% mengalami kehilangan daya dengar dan berpikir, bahkan kerusakan pada otak.
Meningitis yang disebabkan virus umumnya lebih mudah disembuhkan. Caranya, dengan mengobati terlebih dahulu penyakit yang memicu masuknya virus kedalam tubuh, seperti : herpes simplex dan herpes zoster. Dokter juga akan memberikan penguatan imunitas tubuh.
HARAPAN PENGOBATAN
Umumnya, memingitis akut-disebabkan virus atau bakteri- muncul tak sampai 7 hari dan terlihatnya gejala pertama. Sedangkan meningitis kronis-missalnya yang disebabkan TBC- muncul lewat dari 7 hari. Jika seseorang didiagnosis menderita meningitis, terutama yang disebabkan bakteri, dokter akan memberikan pengobatan antibiotic sekaligus untuk menghindari risiko komplikasi.
Danta lh
ReplyDelete