Sebelum
Islam datang, bangsa Arab menggunakan ranting kayu pohon arak yang hanya tumbuh
di daerah Asia Tengah dan Afrika. Kini, siwak menjadi popular karena menjadi
sunnah Nabi, meski kebudayaan sebelum Islam sudah banyak menggunakannya.
Zaman dahulu, manusia kuno membersihkan giginya dengan akar atau ranting pohon. Mereka tidak memiliki sikat gigi seperti sekarang. Karena itu siwak menjadi alat sebagai alat pembersih mulut atau gigi diberbagai kebudayaan. Secara historis, siwak telah digunakan oleh orang-orang Babilonia, yang kemudian digunakan pula di zaman kerajaan Yunani, Romawi, orang-orang Yahudi, Mesir dan Masyarakat kerajaan Islam.
Sebelum disunnahkan, penggunaan kayu wangi ini hanya sebagai alat pembersih gigi. Setelah kedatangan Islam, Rasulullah menetapkan penggunaan siwak sebagai sunnah yang sangat dianjurkan. Ini menunjukan bahwa Rasulullah orang pertama yang mendidik manusia memelihara kesehatan gigi.
Rasulullah
SAW bersabda,
“Siwak
membersihkan gigi, dan ini menyenangkan Allah. Setiap kali Jibril
mengunjungiku, dia menyuruhku menggunakan siwak, hingga aku pun khawatir bahwa
menggunakan siwak diwajibkan. Seandainya tidak khawatir akan membebani
(merepotkan) umatku, aku akan mewajibkannya.”( H.R.Bukhari dan Muslim).
Sejak itu siwak digunakan hampir diseluruh bagian Timur Tengah, Pakistan, Nepal,India,Afrika, hingga wilayah Melayu- Malaysia dan Indonesia. Sebagian besar mereka menggunakan karena factor religi, budaya dan social. Disamping sikat gigi biasa, Umat Islam di Timur Tengah menggunakan siwak minimal 5hari sekali”.
KANDUNGAN
MANFAAT SIWAK
Berbagai uji coba telah dilakukan untuk mengetahui manfaat dari Salvadora Persica atau kayu siwak ini. Secara empiris, siwak memang terbukti mengandung zat yang dibutuhkan untuk kesehatan gigi, siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang, serta memelihara gusi.
Ilmuwan dari Universitas King Abdul Aziz, Jeddah menunjukkan penelitiannya bahwa perawatan gigi secara periodic (periodontal treatment) dengan mengambil sampel terhadap 480 orang dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah. Perawatan gigi secara periodic untuk masyarakat Makkah dan Jeddah lebih rendah dari pada studi yang dilakukan di Negara-negara lain.
Ini mengindikasikan bahwa penggunaan siwak sangat berhubungan erat terhadap rendahnya kebutuhan masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap perawatan gigi secara periodic berarti semakin sehat gigi tersebut.
Penelitian
lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan pada pasta gigi
dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak
menunjukkan bahwa presentase hasil
terbaik bagi kebersihan gigi secara sempurna adalah pasta gigi dengan
butiran-butiran bubuk siwak.
memang bermanfaat membersihkan gigi dengan siwak, tapi sekarang jarang ditemukan jadi nggak gampang nyarinya buat dibeli
ReplyDelete